Siapa yang tidak tahu akan media sosial berbasis video yang sedang ramai digunakan saat ini yang bernama Tiktok? Dengan banyaknya anak muda yang menggunakan aplikasi tersebut, cukup banyak trend yang terjadi pada tahun 2021 yang dimulai dengan konten-konten yang ada di Tiktok.
Pada saat awal pandemi, trend pertama yang saya rasakan langsung berasal dari Tiktok adalah trend bersepeda. Setiap saya buka aplikasi tersebut, konten anak muda hingga orang dewasa pasti dapat kita temui. Mulai dari konten-konten positifnya bersepeda hingga arogansi pengguna sepeda di jalan raya. Yah, namanya trend pasti ada hal baik dan buruknya bukan?
Pada quarter pertama tahun 2021, media sosial pun cukup diramaikan dengan trend pasangan anak muda yang menjadikan art gallery sebagai salah satu opsi untuk tempat dating. Mungkin trend ini dibarengi dengan viralnya beberapa scene dari film 500 Days of Summer yang di mana pasangan dalam film tersebut, Tom Hansen dan Summer Finn cukup sering berpacaran di art gallery.
Trend ini pun cukup ramai yang me-respond di media sosial lain seperti Twitter. Salah satu akun sempat beropini bahwa pasangan-pasangan yang datang ke art gallery sudah seharusnya untuk memahami makna dari karya yang dipamerkan. Twit tersebut pun ramai pro-kontranya. Banyak pihak yang mendukung, tapi tidak sedikit juga yang memiliki opini sebaliknya.
Cukup banyak yang merasa bahwa karya seni bisa diapresiasi dengan cara apapun bahkan seperti mengunggah foto karya tersebut tanpa perlu tau maknanya. Dengan mengunjungi art gallery-nya saja, itu sudah cukup membantu orang-orang dibalik gallery tersebut. Dengan banyaknya pengunjung, biaya operasi dari gallery tersebut pun bisa ditutupi. Karya-karya dari sang seniman pun bisa mendapat ekspos lebih dengan banyaknya pengunjung.
Memang, kalau sang pengunjung gallery memahami makna dari karya-karyanya memang baik, tapi sepertinya tidak diwajibkan. Anggapannya, hanya orang-orang berintelektual tinggi saja dong yang boleh datang ke gallery? Memang jika kita ingin mengunjungi kebun binatang harus paham dengan anatomi harimau? Kan tidak.
Pada intinya, semua orang punya caranya masing-masing untuk menikmati sebuah karya seni. Jangan pernah menghakimi cara orang lain dalam meng-apresiasi sebuah karya baik itu karya seni visual, musik, film, hingga makanan. Semuanya juga punya selera masing-masing.
Comments